Sabtu, 01 Nov 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Pemuda Pemudi Bergerak: Menyalakan Kembali Semangat Sumpah Pemuda di Era Digital
Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda: Dari Ikrar Menuju Aksi Nyata
Penulis: Yohanes Nahak, S.Pd
Opini - 28 Oct 2025 - Views: 78
image empty
Dokumen Pribadi
Yohanes Nahak, S.Pd

LIDAHRAKYAT.COM- Apakah "api" Sumpah Pemuda 1928 masih membara di dada generasi masa kini? Di tengah gempuran informasi dan polarisasi di media sosial, semangat "Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa" justru semakin relevan. Tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” mengajak kita merefleksikan makna persatuan dan aksi nyata di era digital.

Bergerak dan Bersatu: Makna Baru di Era Modern

Bergerak hari ini bukan tentang mengangkat senjata, melainkan tentang menggerakkan ide, inovasi, dan solusi. Sementara "bersatu" bukan berarti menyeragamkan perbedaan, tetapi merajut keberagaman menjadi kekuatan, sebagaimana dicontohkan para pemuda dari berbagai suku dan budaya dalam Sumpah Pemuda 1928.

Ironisnya, di era tanpa batas geografis, batas di hati dan pikiran justru menguat. Media sosial kerap menjadi panggung perpecahan, sementara tantangan baru seperti hoaks, intoleransi, dan krisis karakter menggerus nilai-nilai kebangsaan. Padahal, esensi persatuan justru lahir dari cinta pada bangsa, bukan kebencian terhadap perbedaan.

Peran Strategis Pemuda Masa Kini

Sejarah membuktikan, setiap perubahan besar di Indonesia digerakkan oleh pemuda. Kini, di tangan generasi muda, terletak tanggung jawab untuk:

  1.  Menjadi Filter Informasi: Kritis terhadap hoaks, aktif menyebarkan konten edukatif.
  2. Berkarya, Bukan Hanya Konsumsi: Memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif.
  3. Peduli Lingkungan dan Sosial: Aksi kecil seperti menanam pohon atau membantu sesama adalah bentuk perjuangan baru.
  4. Menjadi Teladan Integritas: Menjunjung kejujuran dan tanggung jawab di dunia nyata maupun digital.

Menyalakan Kembali Api Perjuangan

Soekarno pernah berkata, “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Kita tidak perlu menunggu sepuluh orang. Setiap pemuda dan pemudi dapat menjadi agen perubahan, dimulai dari hal-hal sederhana:

  1.  Menulis gagasan positif di media sosial.
  2. Membantu teman yang kesulitan secara akademik atau ekonomi.
  3. Aktif dalam komunitas yang membangun lingkungan dan kreativitas.

Penutup

Sembilan puluh tujuh tahun setelah Sumpah Pemuda, semangat itu tidak boleh padam. Mari wujudkan ikrar tersebut dalam aksi nyata: Bergerak dengan karya, Bersatu dalam keberagaman. Indonesia tidak butuh pemuda yang hanya pintar berdebat, tetapi pemuda yang berani berkontribusi.

Salam Pemuda! Bergerak, Berkarya, Bersatu

Penulis adalah Guru Pengawas Sekolah Jenjang SMP, Dinas Pendidikanbdan Kebudayaan, Kab. TTU. Aktif dalam Komunitas Pendidikan , Pemuda dan Kebudayaann