Dogiyai, Papua Tengah, Lidahrakyat.com. Pada hari ini tanggal 14 april 2025 sekitar pukul 12.15 wit terjadi pemukulan terhadap Bapak Laelo selalu pedagang alat bangunan di depan parkiran terminal tujuan kabupaten Deiyai dan Paniai.
Beberapa orang menahan Bapak Laelo yang sedang pulang dari Bank Papua Capem Moanemani, beliau menawarkan untuk ikut kerumahnya untuk memberikan uang, tetapi beberapa pemuda itu tidak terima sehingga disita barang bawaan dan memukul mengenai otak kecil dan luka berat pada pipi bagian kanan, sehingga kami pun berlarian, jelas mama Klara pedagang pinggirang jalan raya selaku saksi Mata (14/4/2025).
Kami tidak terima operasi gabungan (Tentara dan Polisi) yang selalu bikin kacau di pasar Moane dengan alasan pengamanan masyarakat, karena ini bukan mereka punya tanah. Dia (Bapak Laelo) itu kepala BIN masyarakat (Mata-Mata), dan kami tau dia itu ketuanya orang pendatang di Dogiyai jadi kami tikam dia. Lagian kalau ada masalah dia biasa keluar sambil bawa pistol, jelas seorang pemuda yang tidak mau sebutkan namanya ketika media lidahrakyat.com mewawancarai sekitar pukul 13.30 wit tentang alasan melakukan aksi pemukulan kepada Bapak Laelo, selaku Pedagang Dogiyai (14/04/2025).
Setelah aparat gabungan mengejar pelaku dan merusak sepeda motor milik masyarakat, masyarakat pun bersiap- siaga memantau Situasi sambil memalang jalan raya Nabire- Ilaga.
Dari pantauan media lidahrakyat.com, sekitar pukul 15.30 wit sekitar 7 buah mobil masuk dari arah Mauwa sehingga masyarakat hendak disuruh balik tapi malah mengeluarkan peluruh tembakan ke arah masyarakat yang sedang memalang jalan raya, maka beberapa pemuda mengejar dan berhasil dirusakkan 1 buah mobil di depan pertamina dan menyerahkan rombongan itu ke tangan Pastor paroki Mauwa.
Tidak lama kemudian sekitar pukul 16.20 wit beberapa mobil tentara dan polisi dari Kabupaten Deiyai dan Paniai muncul di Odedini, sehingga rombongan pemuda meminta bantuan kepada Bapak Pastor paroki Mauwa dan Bapak anggota dewan untuk menguruh balik karena dengan kehadiran mereka Dogiyai tidak mau lebih kacau lagi. Hingga Pukul 17.40 wit tentara Dogiyai yang menumpangi 2 mobil dengan alat Negara yang lengkap berhasil masuk di tengah pemudah dan menjemput mereka menuju polsek Dogiyai yang terletak di perumahan pemda jln.Tokapo, Dogiyai.
a. Korban
Korban jiwa selain Bapak Laelo, ada juga seorang sopir pendatang yang di pukul pemuda di depan pertamina. 1 orang pemuda dan dua anak perempuan mengalami luka tembakan tentara dan polisi Dogiyai.
Korban harta benda selain beberapa sepeda motor milik masyarakat Dogiyai yang dirusakkan oleh aparat gabungan, ada juga mobil yang di rusakkan di depan pertamina, Kampung Mauwa. Gedung kantor Pos moanemani, Bengkel Las, dan Pencucian yang dilahat oleh si Jago merah pada malam harinya.
b. Pasca Konflik
Bapak dewan Orgenes Kotouki dan beberapa anggota DPR lainnya, Pemerintah, Pihak gereja, aparat gabungan, dan Masyarakat Dogiyai untuk berupaya meredahkan situasi di Jangtung kota Dogiyai sambil tenaga Medis Dogiyai berperan aktif dalam pertolongan Bapak Laelo selaku korban yang menghembuskan napas terakhirnya di tengah jalan Dari Dogiyai menuju ke Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
c. Upaya Penanganan
Aparat gabungan selalu siap siaga mengamankan situasi di pusat kota Dogiyai. pada tanggal 16 April 2025 Bupati kabupaten Dogiyai Bapak Yudas Tebai, S.Pd.M.Si yang hendak ke Kabupaten Mimika untuk menonton Pertandingan sepak bola antar Kabupaten itu pulang dan berhasil amankan situasi konflik dengan cara buka Palang di Jalan raya dan memberikan ganti rugi kepada harta benda yang rusak.
Namun hingga saat ini hari Jumat, tanggal 25 April 2025 masyarakat pendatang di Kabupaten Dogiyai masih belum buka toko (kios) di Moanemani. Situasi tersebut di jaga ketat oleh aparat gabungan sehingga aktivitas perdagangan di pasar Moanemani masih macet.
d. Situasi Terkini
Hingga pada saat ini 25 April 2025 pedagang masyarakat Orang asli Papua menjual di pertigaan jalan masuk Ekemanida, Pasar Baru, diatas jembatan Kali Mauwa, di Kotopa, dan Mauwa kotopa bagi masyarakat Kamuu selatan.
Setiap toko (kios) milik orang asli Papua membelanjakan barang jualannya di kabupaten Deiyai. Dalam kondisi ini juga beberapa harga sembako jadi naik drastis tersebut.
e. penutup
Damai hanya bisa tercipta dengan saling menerima dan menghormati satu sama lain dalam kehidupan. Semoga Pemerintah, DPR, Gereja, Aparat gabungan, Masyarakat asli dan Masyarakat pendatang bekerja sama untuk mendamaikan tanah, manusia dan Alam Dogiyai yang aman dan damai seperti semula. Apin Goo
2.38K
132