Sabtu, 01 Nov 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Aksi Protes Kebijakan Baru Mahasiswa USWIM Nabire, Papua Tengah, Ini Tanggapan Rektor
Penulis: Apin Goo
Politik - 21 Oct 2025 - Views: 108
image empty
Apin Goo, lidahrakyat.com
Suasana Masa Aksi Protes Mahasiswa USWIM Nabire, Halaman Rektorat (20/10/2025), Foto: lidahrakyat.com

LIDAHRAKYAT.COM Suasana halaman rektorat Universitas Satya Wijaya Mandala Nabire Papua Tengah (USWIM) dipenuhi oleh ratusan masa aksi protes terhadap kebijakan rektor USWIM Nabire tentang wajib melunasi uang pendidikan sebelum wisuda. Hal tersebut dinilai pengambilan keputusan secara semena-mena tanpa melibatkan mahasiswa dan BEM USWIM Nabire. Kebijakan baru tersebut juga berbeda dengan kebijakan lama yang diperbolehkan wisuda walaupun belum melunasi biaya pendidikannya.Aksi protes tersebut dilaksanakan sekitar pukul 11.30 wit (20/10/2025)

Dalam aksi tersebut diatas masa membacakan tuntutan antara lain menolak dan mencabut kebijakan baru serta meminta dialog sebelum tanggal 13 Nopember 2025.

Menanggapi masa aksi Rektor USWIM Nabire menemuai para masa aksi dan menanggapi dengan baik. Rektor USWIM Nabire Petrus Tekege, S.H, M.H menanggapi dengan tenang dan menyatakan bahwa ada dispensasi dari jumlah alumni sebanyak 664 alumni USWIM Nabire, diduga sedang menganggur, maka saya kasi dispensasi 20% agar alumni USWIM tersebut datang ambil ijazahnya

"Dengan pertimbangan tertumpuknya 664 ijazah ditangan saya yang mulai dari tahun 2014 hingga sekrang tahun 2025, sehingga saya tidak mengiginkan bertambah lagi kedepannya. sebanyak 664 alumni USWIM Nabire itu saya menduga sedang menganggur, maka saya kasi dispensasi 20% agar alumni USWIM tersebut datang ambil ijazahnya" jelas Petege saat menanggapi tuntutan masa sekitar pukul 11.30 wit (20/10/2025).

Ketika awak media lidahrakyat.com mewawancarai bapak Petrus Tekege, S.H, M.H diruangannya, beliau mengatakan bahwa volume segalah biaya pendidikan tidak ditambah maupun dikurangi, jadi tetap. Maka, tanggal 11 Nopember 2025 saya akan memastikan sejauhmana usaha mereka untuk melunasi biaya pendidikannya sebab tanggal 13 Nopember 2025 tersebut hari wisuda. Ini juga yang beliau sampaikan saat menandatangani tuntutan masa aksi protes dihalaman rektorat USWIM Nabire tersebut.

"Nanti kami akan kembali aksi palang dan tutup kampus USWIM Nabire jika tuntutan kami tidak diindahkan" jelas Gideon Pigai selaku kordinator lapangan aksi protes ketika media lidahrakyat.com mewawancarai depan rektorat setelah berakhirnya aksi protes (20/10/2025).

Masa aksi menuntut agar segalah pembiayaan pendidikan di kampus harus harus sesuai dengan pelayanannya, kami tidak mau bayar uang pendidikan mahal tapi sarana dan prasarana perkuliahan tidak memadai.

"Dari uang pendaftaran, uang pembangunan, SPP, KKN, uang pratikum dan lainnya mahal tapi nyatanya tempat sampah saja tidak ada. Hal dasar seperti perpustakaan, laboratorium, ruang kuliah, toilet, dosen tidak mengajar dan lainnya" jelas masa aksi Apolonarius Goo yang mengaku ketua BEM USWIM yang belum diakui sampai sekarang ketika media lidahrakyat.com mewawancarainya. (Apin)