LIDAHRAKYAT.COM- Proses akreditasi institusi Universitas Timor (Unimor) oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tidak hanya menjadi evaluasi akademik, tetapi juga momentum kebanggaan bersama. Dukungan dan apresiasi mengalir dari berbagai pihak, termasuk tiga pemerintah daerah serta alumni yang telah membuktikan diri di dunia kerja.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Lantai 3 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Timor, Jumat (4/07/2025), dihadiri oleh perwakilan Pemda Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.
Pemda TTU diwakili oleh Staf Ahli Bupati, Marsel Dasi, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTU, Beato Yosef Freinademetz Omenu, S.STP. Pemda Malaka hadir melalui Asisten I Setda, Dr. Yohanes Bernando Seran, sementara Pemda Belu diwakili langsung oleh Wakil Bupati Belu, Vicente Horne Gonzalvez.
Dalam pernyataannya, para pejabat ini menyampaikan bahwa Universitas Timor telah menjadi mitra penting dalam pembangunan daerah, khususnya dalam mencetak SDM unggul di kawasan perbatasan. Mereka berharap ke depan Unimor dapat terus berkembang, termasuk dengan menghadirkan program Pascasarjana.
Dr Yohanes Bernando Seran, lulusan doktor Universitas Gadjah Mada, menegaskan bahwa kehadiran Pascasarjana di Unimor adalah kebutuhan nyata masyarakat perbatasan. “Sebagai salah satu pejabat daerah, yang menggunakan jasa lulusan dari Unimor, saya melihat betul bahwa perbatasan wilayah ini memerlukan akses pendidikan tinggi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami berharap pembukaan program Pascasarjana di Unimor bisa segera dipermudah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua KPUD TTU, Petrus Uskono, yang juga alumni Unimor. Ia menekankan bahwa akses pendidikan lanjutan di wilayah ini harus diperjuangkan. “Kalau bisa pembukaan program Pascasarjana ini dipermudah.Kita di wilayah perbatasan sangat membutuhkan peningkatan kapasitas SDM tanpa harus jauh-jauh ke luar daerah,” tegasnya.
Sementara itu, alumni Universitas Timor lainnya yang turut hadir dan memberikan dukungan antara lain Paulus J. Naibesi (Wakil Ketua DPRD TTU), Bruno Anapah (Pensiunan ASN Pemda TTU), Alfonsius Naisaban (Guru SMA Negeri Noemuti), Remigius Ua (Guru SMP Negeri Wini), Gonzi Pakaenoni, serta dosen yang juga alumni, Oktovianus R. Sikas dan Andreas Kefi. Selain mereka, hadir pula sejumlah alumni lainnya yang namanya tidak sempat disebutkan satu per satu.
Dalam kesempatan tersebut, Paulus J. Naibesi yang akrab disapa Polce menyampaikan bahwa para alumni Unimor tidak pernah merasa minder. “Kami percaya diri dengan kompetensi kami. Bahkan banyak dari kami yang berhasil meraih prestasi dan penghargaan di tingkat daerah dan nasional. Maka kami sangat mendukung pembukaan Pascasarjana di Unimor,” tegasnya.
Dari pihak asesor BAN-PT, Dr.Ir. Mais Ilsan, MP (Universitas Muslim Indonesia), menyampaikan bahwa pihaknya akan mencatat semua masukan penting dari pemerintah daerah dan alumni sebagai bahan rekomendasi. “Masukan ini sangat relevan, terutama dalam konteks kebutuhan pendidikan tinggi di wilayah perbatasan. Kami akan mempertimbangkan hal ini dalam rekomendasi kami,” ucapnya.
Empat asesor lain yang hadir adalah Prof. Andi Sularso, SE., MS. (Universitas Jember), Dr. Hermawan, S.IP, M.Si (Universitas Brawijaya), Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, SS, M.Hum. (Universitas Sebelas Maret), serta Ahmad Nur Rohman dari staf BAN-PT.
Pihak Universitas Timor dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini Unimor telah melengkapi seluruh berkas dokumen pembukaan program Pascasarjana. Proposal resmi telah disampaikan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan saat ini tinggal menunggu persetujuan dari pusat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Universitas Timor mendapat dukungan luas dari para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi di kawasan perbatasan Indonesia–Timor Leste.(Remi)
18 hrs ago
18 hrs ago
2.46K
132