Malam ini jadi malam puncak bagi Timnas Indonesia U-17. Dihadapkan sebuah dilema epik. Menang atau ikut drama matematik. Ini seperti film thriller.
Australia ini memang bikin gemas. Jangankan menang, imbang saja sudah cukup buat mereka mengunci tempat ke Arab Saudi tahun depan. Sementara Indonesia ? Ya, kita harus menang! Kalau hasilnya seri, bukan cuma Nova Arianto dan tim yang bakal masuk hitungan matematik, tapi segenap suporter akan menghitung ulang dengan cara yang sama menyakitkan seperti ulangan matematika zaman sekolah. Bayangkan skenarionya, kalau Indonesia berhasil meraih 4 poin tapi hanya sebagai runner-up. Jalan menuju Piala Asia bisa jadi kayak main Tetris, ruwetnya luar biasa. Ibarat lagi ngantre sembako tapi cuma 5 orang yang dapat tiket. Hasilnya? Kita harus menghitung dan berharap pada nasib para runner-up dari grup lain. Kalau mereka agak goyah, ya syukur. Tapi, kalau mereka terlalu tangguh, ya, terpaksa kita cuma bisa ngelus dada dan berharap manajer tim tidak pakai ungkapan, “kami sudah memberikan yang terbaik.”
Sadar akan skenario ini, Nova Arianto bijak dan berhati-hati. Sejak pertandingan sebelumnya melawan Kepulauan Mariana, ia sudah menyiapkan strategi ‘lawan utama disimpan dulu biar baterainya penuh buat laga maut malam ini.’ Begitu selesai laga, beliau dengan penuh ketegasan bilang, “Kita fokus untuk menang!” dan tambahan sedikit retorika ala laga tinju, “kita mau mengatur nasib kita sendiri.” Inilah mentalitas Garuda yang siap, masak, dan matang untuk menatap Australia.
Buat pecinta olahraga dan ngefans timnas yang sudah siap dengan jersey, kopi liberika, pisgor selai, dan doa yang panjang, ini malam kita bersama. Sebuah malam di mana kita bersatu padu, bukan hanya untuk hasil yang diinginkan, tapi untuk pengalaman yang mengharukan, menegangkan, dan penuh aksi. [ www.lidahrakyat.com ]
5 hrs ago
2.30K
132