Jumat, 25 Apr 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Pertempuran Sungai Tambak Beras dan Kematian Ranggalawe
Sejarah Ranggalawe, Nusantara dan Dunia
Penulis: Meja Redaksi Lidah Rakyat
Nusantara - 21 Mar 2025 - Views: 41
image empty
Dok.Ranggalawe, FB Sejarah Nusantara Dunia
Kisah dramatis Pertempuran Sungai Tambak Beras dan kematian Ranggalawe

Kisah dramatis Pertempuran Sungai Tambak Beras dan kematian Ranggalawe mengisahkan tentang intrik dan pengkhianatan di dalam Kerajaan Majapahit. Dalam narasi yang diabadikan dalam Pararaton, Ranggalawe, seorang pahlawan pemberani, memberontak terhadap kekuasaan kerajaan setelah diprovokasi oleh pejabat licik bernama Mahapati. Hal ini menandai awal dari konflik yang penuh dengan pengkhianatan dan perjuangan untuk keadilan.

Latar Belakang Pemberontakan

Pemberontakan Ranggalawe dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pengangkatan Nambi sebagai rakryan patih. Ranggalawe berpendapat bahwa jabatan patih seharusnya diserahkan kepada Lembu Sora, yang dianggapnya lebih layak dan berjasa. Ketidakpuasan ini semakin menguat ketika Ranggalawe menghadap Raden Wijaya di ibu kota, menyampaikan tuntutannya agar Sora diangkat sebagai patih menggantikan Nambi. Namun, meskipun Ranggalawe adalah keponakan Sora, raja menolak permintaannya, dan Sora tetap mendukung Nambi. Merasa diabaikan, Ranggalawe melampiaskan emosinya dengan mengacaukan halaman istana. Sora yang mencoba menasihati Ranggalawe untuk bersikap tenang dan meminta maaf, hanya membuat Ranggalawe semakin marah dan memutuskan untuk kembali ke Tuban.

Intrik Mahapati

Di tengah ketegangan ini, Mahapati mengambil kesempatan untuk menghasut Nambi, melaporkan bahwa Ranggalawe sedang merencanakan pemberontakan di Tuban. Dengan dukungan raja, Nambi memimpin pasukan Majapahit, didampingi oleh Lembu Sora dan Kebo Anabrang, untuk menghukum Ranggalawe yang dianggap membangkang.

Pertempuran di Sungai Tambak Beras

Ketika mendengar kabar tentang serangan yang akan datang, Ranggalawe segera mempersiapkan pasukannya dan menunggu di dekat Sungai Tambak Beras. Pertempuran pun pecah di sana. Ranggalawe terlibat pertarungan sengit melawan Kebo Anabrang di dalam sungai. Meskipun Ranggalawe memiliki keberanian yang luar biasa, Kebo Anabrang yang memiliki keahlian berenang akhirnya berhasil membunuhnya dengan cara yang kejam.

Kematian Ranggalawe dan Akibatnya

Melihat keponakannya disiksa hingga mati, Lembu Sora tidak tahan menyaksikan tragedi tersebut. Dalam kemarahan dan kesedihannya, ia membunuh Kebo Anabrang dari belakang sebagai tindakan balas dendam. Tindakan ini mengarah pada konsekuensi tragis bagi Sora, yang pada akhirnya mengantarkan pada kematiannya di tahun 1300. Kisah Ranggalawe dan pertempuran di Sungai Tambak Beras mencerminkan betapa dalamnya intrik politik dan hubungan kekeluargaan di dalam Kerajaan Majapahit, serta dampak dari ambisi dan pengkhianatan yang merenggut banyak nyawa. Sejarah ini menjadi pengingat akan harga yang harus dibayar dalam perjuangan untuk keadilan dan kekuasaan. (Dok.FB Sejarah Nusantara Dunia)