Jumat, 25 Apr 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Nasi Padang, Jual Orang Padang
Kebijakan Sumber Daya Sektor Pangan
Penulis: Redaksi LidahRakyat
Bisnis - 30 Oct 2024 - Views: 236
image empty
Ilustrasi Menu Padang
Menu Padang, ayam gorengnya disajikan orang Kentucky asli

Ada saja yang viral. Rumah makan Padang yang menjualnya harus orang Padang juga. Rasanya di Pontianak, RM Padang yang jual ada orang Madura, orang Sambas pun ada. Biasa aja tuh. Fenomena warung makan Padang yang jualannya “tercederai” oleh koki non-Minang ini, sepertinya sudah mirip drama epik. Jagat maya pun heboh gara-gara soal makan. Dari nasi rendang hingga ayam pop, perdebatan di kolom komentar sudah kayak sinetron tiga musim. “Kalau masakan Padang, ya harus dijual orang Padang! Harga diri masakan nusantara sedang dipertaruhkan!”

Kejadian ini bikin suku-suku di luar Padang ikut nimbrung. Provinsi-provinsi lain mulai angkat suara, “Kalau memang masakan Padang harus dijual oleh orang Padang, terus kami makan apa, dong? Buat apa warung Padang buka di luar Sumatera Barat kalau syaratnya harus diolah chef lokal bersertifikat Sumatera Barat!” Para netizen dari Sabang sampai Merauke pun mulai bingung. Ini masih soal selera atau sudah masuk zona geopolitik?

Nah, yang bikin tambah lucu, kok kita nggak pernah dengar orang Amerika marah karena ayam KFC di Pontianak atau di Malang nggak dimasak langsung sama “Bob dari Texas” atau “Tom dari Kentucky?” Bayangkan kalau tiba-tiba mereka protes di Facebook, “Bro, KFC itu kependekan dari Kentucky Fried Chicken. Mohon ayam gorengnya disajikan orang Kentucky asli. Biar autentik, gitu!” Tentu ini bakal jadi perdebatan yang absurd, bahkan mungkin di Amerika mereka malah ketawa: “Orang Indonesia ngapain makan ayam goreng, bukannya kalian suka sambal sama nasi?”

Begitu juga dengan orang Thailand. Gak ada tuh heboh gara-gara Tom Yum Goong dijual di pinggiran Jakarta sama orang dari Tanah Jawa. Toh, mereka percaya rasa pedas dan asam Tom Yum itu bisa bikin orang happy, siapa pun yang jual. Lagian, bukannya warung Padang yang terkenal itu justru karena keunikannya di tiap daerah? Kalau di Kalimantan, mungkin gulai ikan bakarnya bakal lebih ngeblend sama ikan lokal, bikin kita jadi punya “versi lokal” masakan Padang!

Akhirnya, kalau orang mau beli masakan Padang, mau yang jual orang Minang asli atau non-Minang, yang penting kan rasa dan kenikmatannya. Perdebatan ini kayaknya nggak usah terlalu dibawa serius, deh. Lagian, mungkin Tuhan juga nggak keberatan kok siapa yang jual rendang di bumi ini. Yang penting, ketika rendang itu sampai ke perut kita, rasa syukurnya tetap sama.