Minggu, 20 Apr 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Memperkuat Harmoni Dalam Keberagaman Melalui Pendidikan HAM dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya
Webinar Internasional Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya
Penulis: Meja Redaksi Lida Rakyat
Sorot - 04 Dec 2024 - Views: 398
image empty
Flyer Webminar
Webinar Internasional Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam Rangka Merayakan Hari HAM Internasional yang ke-76

Sinopsis Diskusi

Keberagaman adalah pondasi utama bagi terciptanya masyarakat yang inklusif dan damai. Indonesia dengan berbagai suku, agama, bahasa, budaya, dan adat istiadat, harus menjaga keberagaman ini sebagai kekuatan strategis untuk menjaga keutuhan, harmoni, dan daya saing di kancah global. Dalam Pencanangan Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-76 pada 25 September 2024, Bapak Dr. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H., Menteri Hukum dan HAM RI, memaparkan bahwa sebagai bangsa yang hidup dalam keberagaman, impian Indonesia di masa depan adalah menjadi negara yang damai dan inklusif, hidup dalam harmoni, saling menghargai, dan hak asasi mereka dijamin sepenuhnya oleh negara.

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keberagaman, termasuk dalam hal agama. Pengakuan terhadap keberagaman ini tercermin dalam konstitusi, yang secara tegas menjamin hak setiap individu untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan mereka. Namun, meski hak ini sudah diatur, masih ada tantangan dalam penerapannya, seperti xenofobia, diskriminasi berbasis agama atau keyakinan, etnisitas, dan lainnya terus meningkat.

Dr. Volker Turk, UN High Commissioner for Human Rights dalam pidatonya pada 55th session of the Human Rights Council, 2024 menjelaskan bahwa serangan yang dipicu oleh kebencian, mulai dari ujaran kebencian hingga tindakan penghinaan simbolis dan kekerasan fisik, mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh dunia. Kebencian berdasarkan agama itu merusak kohesi sosial masyarakat. Di tingkat global, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah membahas strategi mengatasi kebencian berbasis agama dan pentingnya kebijakan Hak Asasi Manusia untuk mendukung keberagaman agama dan budaya, yang juga tertuang di dalam Annual report of the United Nations High Commissioner for Human Rights (A/HRC/55/74). Turk juga menambahkan untuk membangun masyarakat sosial yang  kohesif dan inklusif serta anti terhadap ekspresi kebencian, diperlukan literasi agama yang inklusif, dan pandangan yang lebih holistik tentang pendidikan Hak Asasi Manusia.

Senada dengan itu, Duta Besar Achsanul Habib, Deputi I Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Perdagangan Dunia, dan Organisasi Lainnya di Jenewa pada side event 55th session of the Human Rights Council, 2024 memaparkan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) dan Pendidikan Hak Asasi Manusia adalah upaya dalam mendukung kolaborasi untuk melawan intoleransi, stereotip negatif, stigmatisasi, serta diskriminasi dan kekerasan berbasis agama atau kepercayaan.

LKLB adalah sebuah pendekatan kreatif dalam menciptakan masyarakat yang toleran dan inklusif. Dengan mendalami pemahaman tentang agama dan budaya lain, masyarakat dapat mengembangkan apresiasi yang mendalam terhadap keberagaman dan membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan orang lain. Melalui Webinar bertemakan “Memperkuat Harmoni Dalam Keberagaman Melalui Pendidikan HAM dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya” dalam rangka memperingati Hari HAM Internasional ke-76 ini diharapkan menjadi forum diskusi yang memperkuat toleransi, membangun kohesi sosial, dan mendorong inisiatif sosial yang efektif. Kolaborasi lintas agama dan budaya merupakan elemen kunci dalam menciptakan masyarakat yang kohesif, inklusif, damai dan bebas dari ekspresi kebencian.

Mugiyanto akan menjelaskan pentingnya pemahaman hak asasi manusia sebagai strategi nasional untuk mewujudkan harmoni dalam keberagaman sebuah bangsa. Dr. Harniati, S.H., LLM. akan memaparkan pentingnya peran multipihak untuk memperkukuh kebebasan beragama dan supremasi hukum dalam mewujudkan harmoni sosial di lingkungan masyarakat majemuk. Duta Besar Achsanul Habib akan memberikan perspektif internasional tentang pentingnya peran pendidikan HAM dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya sebagai implementasi “inclusive faith literacy” dalam membangun harmoni dalam keberagaman, memperkuat kohesi sosial dalam masyarakat yang majemuk, dan mengatasi masalah ujaran kebencian berbasis agama. Duta Besar Rashad Hussain akan menjelaskan pentingnya pendidikan hak asasi manusia dan literasi keagamaan dalam membangun masyarakat yang kohesif dan inklusif di dunia yang semakin terpolarisasi. Prof. Dr. Hj. Siti Ruhaini Dzuhayatin akan mendiskusikan pentingnya supremasi hukum dan literasi keagamaan lintas budaya dalam mewujudkan pemahaman kebebasan beragama dan berkeyakinan untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman di Indonesia. Nadine Maenza akan memaparkan peran penting Literasi Keagamaan Lintas Budaya untuk mengatasi perpecahan dan polarisasi yang semakin berkembang di dunia serta mendorong kohesi dan inklusivitas sosial dalam masyarakat yang beragam. Dan Febby Cipta akan menjelaskan perspektif anak muda dalam membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama untuk harmoni sosial yang berkelanjutan.

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: Module 'igbinary' already loaded

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: