Rabu, 19 Nov 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Mama Maria Seno, Petani Sayur Desa Nian yang Buktikan Lahan Manual Bisa Hasilkan Untung Besar
Pertanian Ramah Lingkungan
Penulis: Meja Redaksi Lidah Rakyat
Peristiwa - 15 Aug 2025 - Views: 1.69K
image empty
Roman Nopala
Mama Maria Seno di Kebun Sayurnya

LIDAHRAKYAT.COM - Di tengah keterbatasan alat dan teknologi pertanian, Mama Maria Seno, warga Desa Nian, RT 003 RW 001, Kecamatan Miomafo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), membuktikan bahwa kerja keras dan kemauan belajar bisa membuahkan hasil yang luar biasa.

Dengan tekad bulat, sejak tiga bulan lalu Mama Maria membuka lahan seluas 15 are. Tidak ada traktor atau mesin canggih yang membantu, hanya cangkul dan parang yang menjadi teman setianya setiap hari di kebun. Lokasi kebunnya yang berdekatan dengan kandang ayam justru menjadi keuntungan tersendiri, karena ia bisa memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk dasar.

“Saya pakai kotoran ayam. Pertama balik tanah, taro kotoran ayam, habis itu balik lagi, taro lagi, lalu balik lagi baru tanam. Jadi pupuknya meresap baik di tanah,” jelas Mama Maria saat ditemui wartawan di kebunnya, Jumat (15/08/2025).

Selain kotoran ayam, ia juga menggunakan pupuk organik Eko Enzim dan NPK untuk menjaga kesuburan tanah tanpa bergantung sepenuhnya pada pupuk kimia. Metode sederhana ini membuahkan hasil memuaskan. Dari lahan itu, ia sudah tiga kali panen, dan setiap kali panen ia mengantongi penghasilan sekitar Rp 2 juta.

“Awalnya saya coba-coba saja. Ternyata hasilnya bagus sekali. Kalau ada bantuan peralatan pertanian, saya mau tambah lahan lagi supaya hasilnya lebih banyak,” ujarnya penuh harap.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Miomafo Tengah, Erlis Dethan, SP, mengapresiasi kerja keras Mama Maria. Menurutnya, meski bukan anggota kelompok tani (hanya suaminya yang terdaftar), Mama Maria tetap mendapatkan pendampingan karena kebunnya berdekatan dengan lokasi kelompok tani.

“Saya memberikan pupuk Eko Enzim dan bakteri fotosintesis, serta mengajarkan cara penggunaannya. Hasilnya bisa kita lihat sekarang, sangat memuaskan. Saya berharap Mama Maria dapat mengajak ibu-ibu lain di Desa Nian membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) agar lebih mudah mendapatkan bantuan,” kata Erlis.

Keberhasilan Mama Maria menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan peralatan tidak selalu menjadi penghalang. Dengan pemanfaatan sumber daya yang ada, seperti kotoran ayam yang melimpah di sekitar kebun, serta teknik pengolahan tanah yang tepat, lahan sederhana pun bisa menjadi sumber penghasilan yang signifikan.

“Jangan takut mencoba. Kita mulai dari yang kecil, nanti Tuhan yang atur hasilnya,” pesan Mama Maria yang kini menjadi inspirasi bagi banyak petani di TTU, khususnya para perempuan di pedesaan. (Roman)