Sejak awal, peradaban manusia yang terkonstruksi terdiri elemen-elemen penting seperti budaya, seni, arsitektur, ilmu pengetahuan dan teknologi. Peradaban sendiri berasal dari kata “adab” yang berarti sopan atau bisa juga berarti teratur. Dalam strata sosial peradaban manusia itu, terdapat lapisan-lapisan penyusun mulai dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Lapisan bawah strata sosial ini biasanya diisi oleh masyarakat jelata. Semakin ke atas, lapisan itu diisi oleh orang-orang dengan latar belakang pekerjaan yang mumpuni hingga kaum elit atau Borjuis. Hingga sampai pada puncak strata sosial tersebut ada pemerintah dan para raja yang berkuasa dan memegang kendali penuh atas jalannya roda kehidupan dalam sebuah sistem sosial kemasyarakatan.
Dahulu, bagian puncak dari struktur pyramid sosial masih dipegang oleh para raja dan kaum bangsawan berdarah biru. Seiring berkembangnya zaman maka dibentuklah pemerintah sebagai puncak kepemimpinan dan eksekutor segala hukum dan norma yang diputuskan secara bersama. Beberapa negara misalnya memiliki pemerintahan sipil atau demokrasi. Sementara beberapa lagi menganut sistem pemerintahan militer yang lebih condong pada rezim yang otoriter. Ada juga negara yang menganut sistem teokrasi atau pemerintahan yang berpusat pada agama atau kepercayaan tertentu. Masing-masing sistem pemerintahan itu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun pada kesempatan ini kita tidak sedang akan membahas perbedaan kekurangan dan kelebihan dari sistem-sistem pemerintahan tersebut. Kita akan mencoba menelisik sistem pemerintahan yang ideal dari beberapa sudut pandang.
Sistem pemerintahan dilihat dari sudut pandang demokrasi
Demokrasi, sistem pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, telah menjadi dambaan banyak bangsa. Konsep kesetaraan, kebebasan, dan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan tampak menjanjikan keadilan dan kesejahteraan. Demokrasi berpusat pada rakyat, dari/oleh/dan untuk rakyat. Artinya rakyat yang berhak mengatur dan mengawal jalannya roda pemerintahan lewat perwakilan rakyat yang dipilih sebagai legislatif dan eksekutif. Sistem ini sangat bertentangan dengan sistem pemerintahan yang otoriter dan monarki.
Demokrasi menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM)
Prinsip dasar demokrasi adalah menghormati dan melindungi hak asasi setiap individu. Kebebasan berpendapat, berekspresi, beragama, dan berkumpul dijamin, sehingga rakyat dapat hidup tanpa rasa takut dan tekanan
Demokrasi juga menekan korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan
Sistem check and balances dalam demokrasi memastikan pembagian kekuasaan dan pengawasan antar lembaga. Hal ini bertujuan mempersulit terjadinya korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat.
Mendorong Stabilitas dan Pembangunan
Partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan dan akuntabilitas pemerintahan menghasilkan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Hal ini dapat mendorong stabilitas dan pembangunan yang berkelanjutan.
Menumbuhkan Toleransi dan Inklusivitas
Demokrasi menghargai perbedaan pendapat dan keragaman. Masyarakat didorong untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati, terlepas dari latar belakang agama, suku, atau golongan.
Sistem pemerintahan dilihat dari sudut pandang Teologi
Alkitab mengajarkan bahwa sistem pemerintahan dunia yang seharusnya adalah sistem pemerintahan Theokrasi, di mana Tuhan memegang kendali penuh atas setiap pemerintah dan juga pemimpin-pemimpin bagi suatu komunitas bangsa. Dia yang berkuasa mengangkat raja dan memecat mereka.
Daniel 2:21 (TB) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian,
Sejarah peradaban manusia boleh berubah, namun sejarah peradaban manusia itu tetap ada dalam rencana Allah yang berdaulat dan utuh secara keseluruhan. Bahkan Paulus menasihatkan kepada jemaat di Roma untuk tunduk kepada pemimpin-pemimpin mereka yang notabene adalah orang-orang Romawi yang terkenal bengis dalam memerintah sebagai tuan atas mereka karena pemerintah-pemerintah (sekalipun buruk) ditetapkan oleh Allah.
Roma 13:1 (TB) Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Dalam beberapa sumber literatur Kristen, disebutkan bahwa pemerintah sudah ada sejak zaman PL. Sejak zaman Nimrod hingga Abraham tercatat ada raja-raja yang memerintah bangsa-bangsa di timur dekat kuno. Hingga Musa, Yosua dan para hakim Israel. Raja, baru dikenal bangsa Israel pada zaman Saul, Daud dan Salomo, hingga Israel terpecah menjadi dua yakni Israel selatan dan Israel Utara. Di samping itu ada beberapa jabatan yang juga dikenal seperti :
1.Panitera (orang yang mengingatkan sesuatu hal). Ia adalah seorang bentara atau seorang kepercayaan. Tentang tugasnya hanya satu sajalah yang disebutkan: Mazkir raja Hizkia mengadakan perundingan dengan para perwira Sanherib tentang penyerahan Yerusalem.2 Raja-raja 18:18 (TB) Dan ketika mereka memanggil-manggil kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, PANITERA negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara.
2. Pengawas Istana Ester 2:8 (TB) Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.
3. Pimpinan para pekerja 1 Raja-raja 5:16 (TB) belum terhitung para mandur kepala Salomo yang mengepalai pekerjaan itu, yakni tiga ribu tiga ratus orang banyaknya, yang mengawasi rakyat yang mengerjakan pekerjaan itu.
4. Para Penguasa Militer, Hakim-hakim 4:2 (TB) Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim.
5. Para Wali Matius 27:2 (TB) Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu. (Pilatus hanyalah salah satu dari sekian wali negeri Romawi. Sebelum dia sudah ada beberapa wali negeri yang memerintah di wilayah Yudea sebelum zaman PB).
Dalam PB, pemerintahan dunia ada di bawah pengaruh helenisme dan Romawi kuno. Ada raja-raja dan juga kaisar-kaissar yang memerintah hingga wilayah Israel dan terstruktur dengan baik. Beberapa kali mereka disebut oleh para penulis PB. Misalnya :
Lukas 1:1 (TB) Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
Yunani theophilos, 'sahabat Allah'). Orang yg kepadanya dikirimkan Lukas kedua tulisan sejarah yg ditulisnya (Luk 1:3; Kis 1:1). Ada yg menganggap bahwa maksud nama itu ialah 'orang Kristen, pembaca surat itu'. Yg lain menganggap bahwa nama itu menyembunyikan seorang tokoh besar, seperti Titus Flavius Klemen kemenakan Kaisar Vespasianus.¹ Teofilus sudah menerima sedikit banyak penerangan tentang agama Kristen, tapi Lukas mengambil keputusan untuk menyediakan baginya berita yg tersusun lebih teratur dan yang lebih dapat dipercaya. Teofilus bisa saja anggota dari golongan masyarakat Roma yg Lukas hendak layani demi keuntungan Injil.²
Selain itu ada juga jabatan Kaisar dan raja;
Matius 22:21 (TB) Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Lukas 3:1 (TB) Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
Meski demikian, Alkitab membedakan para pemimpin dan pemerintah menjadi dua golongan yaitu pemerintah yang baik dan buruk. Pemerintah yang baik biasanya adalah mereka yang hidup takut akan Tuhan dan berkenan di mata Tuhan. Contoh : Amazia, Asa, Daud, Hizkia, Uzia, Yosafat, Yosia. Sementara pemerintah yang buruk biasanya adalah mereka yang memerintah dengan bengis dan tidak takut pada Tuhan serta tidak mendapat perkenankan Tuhan. Contoh : Saul, Omri, Ahab, Ahazia, Yoram, Yoas, Yerobeam, Kaisar dan raja-raja bangsa asing dll.
Kita bisa saksikan bahwa pemerintah adalah sosok yang memegang jabatan tinggi dalam strata sosial kemasyarakatan di setiap peradaban manusia. Mereka diberikan kuasa untuk tidak saja menjalankan roda pemerintahan tetapi juga diberikan kuasa untuk mengadili serta melindungi rakyat. Ketika rakyat yang dipimpin terbilang besar maka di situlah letak kemegahan mereka. Namun perlu diketahui bahwa keberadaan atau eksistensi mereka adalah bentuk causalitas dari eksistensinya rakyat.
"Amsal 14:28 (TB) Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah."
Karena rakyatlah maka Tuhan mengangkat pemerintah.
Roma 13:4 (TB) Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Demi kebaikan rakyat maka pemerintah yang adalah hamba Allah diangkat dan diberikan kuasa untuk mengadili setiap pelanggaran norma normans. Namun demikian jika pemerintah melakukan tanggungjawabnya dengan semena-mena seperti bengis, korupsi yang menyengsarakan rakyat, tidak adil, berontak diktator dan bertangan besi serta tidak mau tunduk pada kehendak Allah maka mereka akan berhadapan dengan Allah yang adalah hakim yang adil.
"Kisah Para Rasul 2:20 (TB) Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu."
Frasa matahari menjadi gelap dan bulan menjadi darah memiliki banyak penafsiran. Namun beberapa ahli seperti Mathhew Henry dan beberapa teolog lain sepakat bahwa jika itu dikaitkan dengan penghakiman eskatologis maka penafsiran yang cocok adalah penghakiman Tuhan terhadap pemerintah-pemerintah dunia. Matahari yang menjadi gelap atau yang cepat terbenam sering meLAMBANGkan penghakiman yang akan menimpa para pemerintah dan penguasa dunia. Yes 13:10; 24:23; Yer 15:9; Yeh 32:7; Yl 2:10, 31; 3:15; Am 8:9; Mi 3:6; Mat 24:29; Mrk 13:24; Luk 21:25; 23:45; Kis 2:20; Why 6:12; 9:2.³
Jadi waspadalah wahai pemerintah-pemerintah. Kalian memang diberikan kekuasaan oleh Tuhan untuk mengayomi rakyat. Tapi jika itu tidak dilakukan maka kalian akan berhadapan dengan Si Pemberi Kuasa.
1. B. H Streeter, The Four Gospels, 1924, hlm 534 dst
2. Ensiklopedia Alkitab
3. Kamus Lambang
2.28K
132