Minggu, 20 Apr 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Bayang-bayang Tumbangnya Dolar
Ngopi dan Ngobrol Santai
Penulis: Rosadi Jamani*
Analisis - 25 Oct 2024 - Views: 243
image empty
Ilustrasi AI

Sekali-kali kita upgrade tentang dunia luar, ya......Masa' kesah ngopi saja tiap hari. Kali ini saya mau bicara hasil pertemuan BRICS, rival berat negara G7. Dolar yang masih menguasai dunia, diambang kejatuhan.

Begini ceritanya, wak! BRICS, kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, baru saja selesai mengadakan pertemuan superhero mereka di Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus 2023. Apa yang mereka bicarakan akan membuat para penggemar teori konspirasi teriak "Aha, aku sudah tahu!" Mereka bilang, "Sudah waktunya dunia mengurangi ketergantungan pada dolar AS." Ya, ente tidak salah dengar. Mereka ingin jadi semacam Avengers ekonomi, menyelamatkan dunia dari kekuatan jahat… dolar AS. Salah satu langkah terpenting dalam pertemuan ini adalah mengundang enam negara baru untuk bergabung, Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab. Mungkin mereka berpikir, "Kenapa berhenti di lima? Kalau kita bisa bikin klub rahasia, kenapa nggak ajak lebih banyak teman?" Dengan enam negara baru ini, BRICS seperti remaja yang tiba-tiba memutuskan mengadakan pesta besar, berharap tetangga sebelah (alias Barat) akan mendengar dentuman musik dan merasa terancam.

Terpantau menarik adalah Indonesia mulai mencoba masuk juga, seperti seseorang yang mendengar kabar tentang pesta dan berpikir, "Eh, kayaknya aku juga bisa gabung nih." Bahkan, empat negara ASEAN lainnya juga ingin jadi mitra, seperti sekumpulan orang yang mencoba masuk ke pesta tapi masih berdiri di luar, berharap bouncer (alias BRICS) akhirnya mengizinkan mereka masuk. Tapi ya, mitra belum tentu jadi anggota penuh. Indonesia dan teman-temannya masih harus menunggu di lorong sambil makan cemilan. Sekarang, mari kita bahas tentang ambisi paling bombastis BRICS, mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Mereka berencana menggunakan mata uang lokal dalam transaksi internasional. Kalau ini berhasil, mungkin kita akan segera melihat pedagang kopi di Ethiopia bilang, "Oh, kamu bisa bayar pake rupiah aja deh!" Ya, memang sih, ini bisa jadi revolusioner, tapi siapa yang kita bercandai di sini? Sudah berapa kali dunia mencoba melepaskan diri dari dolar AS, hanya untuk kembali ke pelukan greenback?

BRICS juga mendiskusikan ide tentang mata uang cadangan baru yang akan membuat dolar terhuyung-huyung. Mungkin, ini semacam usaha superhero untuk menciptakan batu Infinity baru. Tapi dengan berbagai kepentingan nasional yang berbeda di antara anggota BRICS, ini bisa jadi lebih seperti misi bunuh diri ketimbang penyelamatan dunia. Sebagai bagian dari upaya mereka untuk meruntuhkan imperium dolar AS, BRICS juga punya ide brilian untuk menciptakan sistem pembayaran internasional baru, semacam 'SWIFT versi kami'. Ya, ente tahu SWIFT, kan? Sistem pembayaran global yang saat ini didominasi oleh dolar. Mereka sepertinya membayangkan SWIFT akan menangis di sudut gelap saat BRICS datang dengan versi mereka yang lebih keren dan "bebas dari Barat." Namun, semua ini, tentu saja, hanya akan berhasil jika semua negara mau ikut main. Kita tidak bisa melupakan fakta bahwa dolar AS tidak mendominasi dunia dengan duduk diam dan menunggu. Kalau mau jujur, BRICS menghadapi tantangan besar untuk membuat dunia tertarik pada gagasan transaksi dalam mata uang seperti rupiah atau real Brasil. Ibaratnya, ini seperti mencoba mengganti kue ulang tahun favorit dengan roti tawar.

Pertanyaan yang paling mendasar untuk indonesi, bagaimana dengan Indonesia? Negara kita yang tercinta ini sudah berani melangkah maju, mencoba menempatkan kakinya di pintu eksklusif BRICS. Kementerian Luar Negeri sudah mengumumkan bahwa Indonesia siap untuk meningkatkan peran dalam ekonomi dan politik global. Tapi, sejujurnya, apakah ini artinya Indonesia akan jadi anggota klub elit ini? Atau hanya jadi penonton di pinggir lapangan?

Jika Indonesia benar-benar berhasil masuk, itu bisa jadi langkah besar. Bayangkan saja, pasar yang lebih luas, lebih banyak investasi, kerja sama teknologi, dan kesempatan untuk bilang, "Kita tidak perlu dolar lagi!" (Meskipun, diam-diam kita masih akan menyimpan beberapa dolar di dompet, cuma untuk berjaga-jaga.)

Kesepakatan BRICS kali ini memang terlihat ambisius. Jika semua ini benar-benar berhasil, kita mungkin akan menyaksikan akhir dari era dolar AS yang selama ini menguasai ekonomi dunia. Tapi kalau kita lihat sejarah, upaya untuk menggulingkan dolar AS sudah banyak yang berakhir seperti film seri yang sudah bisa ditebak. BRICS bisa jadi pahlawan super baru. Tapi, jangan kaget kalau mereka akhirnya menyerah dan kembali ke kehidupan lamanya, dengan dolar masih jadi bos.

Dunia geopolitik ini memang penuh drama. Wajar bila orang kita lebih suka ngopi, ketimbang ribet mikirkan dolar naik atau anjlok.

*Ketua Satupena Kalimantan Barat

Tags
Dolar BRICS

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: Module 'igbinary' already loaded

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: