Rabu, 08 Oct 2025
LidahRakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Sosialisasi Pemberdayaan Petani Melalui Pelatihan Olahan Beras Menjadi Aneka Pangan Lokal di Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara
Pengolahan Pangan Lokal
Penulis: Meja Redaksi Lidah Rakyat
Peristiwa - 23 Jul 2025 - Views: 955
image empty
Dokumen lidahrakyat.com
Foto Bersama setelah Pelatihan

LIDAHRAKYAT.COM-Guna mendukung penguatan ekonomi rumah tangga petani dan diversifikasi pangan lokal, kegiatan sosialisasi dan pelatihan bertajuk “Pemberdayaan Petani Melalui Pengolahan Beras Menjadi Aneka Pangan Lokal” telah sukses digelar di Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada hari Rabu, 23 Juli 2025.

Kegiatan yang dipusatkan di Balai Desa Haumeni ini dihadiri oleh penyuluh pertanian, aparat desa, serta Kelompok Wanita Tani Melati, yang menjadi peserta utama pelatihan. Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama antara masyarakat tani dan kalangan akademisi dari Universitas Timor (UNIMOR).

Sebagai pemateri, hadir Mardit N. Nalle, S.P., M.Si dari Program Studi Agribisnis, yang menekankan pentingnya penguatan peran petani dalam rantai nilai produk pertanian. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan, “Kita harus mengubah cara pandang petani dari hanya sekadar penghasil bahan mentah menjadi pelaku utama dalam pengolahan dan pemasaran produk. Pemberdayaan ini harus dimulai dari rumah, dari apa yang sudah mereka miliki — salah satunya adalah beras.”

Meri Helsiana Mata, S.P., M.Si dari Program Studi Agroteknologi, menjelaskan berbagai teknik pengolahan beras menjadi produk siap konsumsi yang menarik, bergizi, dan bisa dipasarkan secara lokal. Ia mengatakan, “Inovasi tidak harus mahal dan rumit. Kita bisa mulai dari dapur rumah dengan bahan baku yang tersedia. Kuncinya adalah semangat mencoba dan keberanian menjual.”

Sementara itu, Febrya Ch. Handayani Buan, S.Kom., M.Stat dari Program Studi Matematika, memberikan pendekatan berbasis data dalam pengelolaan usaha rumah tangga berbasis pangan. Ia menambahkan, “Dengan pencatatan sederhana, para ibu tani bisa mengetahui apakah usaha mereka untung atau rugi. Ini dasar untuk membangun usaha yang sehat dan berkelanjutan.”

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh para penyuluh pertanian yang selama ini menjadi mitra masyarakat di tingkat desa. Turut hadir Misail E. Silla, SP, Koordinator BPP Kecamatan Bikomi Utara, Petrus Nono (PPL Desa Haumeni), Benediktus E. Opat, SP (PPL Desa Banain B), dan Andriyani S. E. Mesah, SP (PPL Desa Tes). Para penyuluh ini aktif mendampingi peserta dalam memahami materi, memfasilitasi diskusi, serta memberikan panduan untuk penerapan di lapangan.

Kepala Desa Haumeni dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para narasumber dan penyuluh, serta berharap pelatihan ini menjadi awal dari gerakan pangan lokal yang lebih luas. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara dunia akademik dan masyarakat desa.

Antusiasme peserta sangat tinggi. Para anggota KWT Melati mengikuti setiap sesi dengan semangat, mencatat, bertanya, dan bahkan langsung mempraktikkan teknik pengolahan yang diperagakan. Beberapa peserta mengusulkan agar pelatihan berikutnya difokuskan pada pengemasan, pemasaran digital, serta pendampingan dalam membentuk usaha mikro berbasis desa.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa, dari tangan-tangan perempuan yang terampil dan berdaya. Dengan sentuhan ilmu, semangat kebersamaan, dan komitmen dari berbagai pihak, Desa Haumeni telah melangkah maju menuju kemandirian pangan dan ekonomi yang lebih kokoh.(Roman)