LIDAHRAKYAT.COM- Sejak berdiri tahun 2022, SMK Surya Kasih yang berlokasi di Desa Usapinonot, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, hingga kini belum memiliki gedung permanen. Meski demikian, sekolah kejuruan yang berada di bawah perlindungan Yayasan Surya Kasih Abadi ini tak henti-hentinya berjuang mencerdaskan anak-anak di wilayah perbatasan. Tahun 2025 ini, mereka dengan bangga meluluskan angkatan pertama.
SMK Surya Kasih memiliki tiga program keahlian utama yakni Pertanian, Peternakan, dan Agribisnis Ternak Unggas. Jurusan ketiga ini dirancang untuk mengembangkan potensi lokal yang kaya di wilayah pedesaan, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang mampu bersaing dan mandiri di sektor pertanian dan peternakan.
Namun hingga saat ini, seluruh proses pembelajaran masih berlangsung di bangunan bekas asrama SMP Satap Negeri Sanam yang sudah lama tak terpakai. Kondisinya jauh dari layak untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, terutama untuk kejuruan sekolah yang menuntut banyak praktik lapangan dan fasilitas khusus.
“Kami sangat membutuhkan ruang kelas baru (RKB), ruang praktik, serta fasilitas penunjang lainnya agar proses pembelajaran berjalan optimal,” ujar Yosef Sengkoen, S.Pd, Kepala SMK Surya Kasih saat ditemui di lokasi sekolah, Senin (5/5/2025). “Kami mendidik anak-anak bangsa yang siap berkontribusi untuk negara ini, dan kami sangat berharap ada perhatian serius dari pemerintah, baik pusat maupun daerah,” tambahnya.
Semangat dan dedikasi para guru di SMK Surya Kasih patut diapresiasi. Di tengah keterbatasan, mereka tetap mengajar dengan penuh cinta dan tanggung jawab. Gaspar Bona, salah satu guru di sekolah tersebut mengungkapkan, “Fasilitas boleh kurang, tapi semangat anak-anak sangat besar. Itu yang membuat kami terus bertahan. Namun, akses jalan masuk ke sekolah pun masih sangat memprihatinkan. Ini harus jadi perhatian serius,” ujarnya.
Dukungan moral juga datang dari masyarakat setempat. Mikhael Kolo, tokoh masyarakat yang juga merupakan salah satu pendiri sekolah sekaligus orang tua siswa, menyampaikan harapannya dengan nada haru. "Kami dirikan sekolah ini dengan harapan anak-anak kami tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pendidikan. Tapi kami tidak bisa sendiri. Kami butuh dukungan pemerintah. Gedung sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga simbol harapan dan masa depan," tegas Mikhael.
Kisah SMK Surya Kasih menjadi cermin nyata perjuangan pendidikan di daerah tertinggal. Sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga lambang semangat juang masyarakat untuk masa depan yang lebih baik. Sudah saatnya negara hadir lebih nyata, menjawab pendidikan dari pelosok negeri.(Roman)
2.38K
132