English
Indonesia
Menu Kategori
- Home
- Peristiwa
- Perang
- Narkoba
- Politik
- Bisnis
- Tekno
- Medis
- Olahraga
- Sepakbola
- MotoGP
- Sorot
- Film
- Musik
- Seleb
- Royal
- Liburan
- Destinasi
- Kuliner
- Opini
- Style
- Analisis
- Lingkungan
- Nusantara
Di panggung megah,
di mana bendera berkibar,
sebuah dentuman harapan pecah,
memecah kesunyian yang membelenggu.
Selembar kertas menerima mahkota,
tapi kami adalah arus tak terbendung,
mengalir dalam pelukan waktu,
menuntut perubahan di tengah kebisingan.
Dari kerumunan wajah yang berani,
kami adalah suara-suara yang menanti,
seperti peluru yang menembus malam,
menyampaikan bisikan keadilan.
Apakah janji-janji itu akan menjadi rempah-rempah
dalam masakan kehidupan kita,
atau hanya debu yang terbang tak tentu arah,
dibiarkan menguap, seperti asap di ujung kota?
Namun, harapan ini bagaikan cahaya bulan,
yang menyinari kegelapan,
menyentuh hati yang terluka,
mengajak kita bergejolak di atas reruntuhan keputusasaan.
Kita menuntut di balik dinding-dinding
yang bergetar oleh ketidakadilan,
dengan suara lantang seperti badai,
yang tak akan surut, tak akan redup,
seperti matahari yang tak mengenal malam.
Hari ini, kita bukan sekadar penonton,
kita adalah penyair,
mengukir puisi di atas langit,
menyatukan harapan dalam satu suara,
seperti angin yang membelai,
merangkul tanah air ini,
agar bergetar penuh arti.
Dan jika pelantikan ini hanyalah seremonial,
biarkan kita jadi gelombang dahsyat,
yang mengguncang fondasi lama,
agar esok hari,
negeri ini terbang,
membawa mimpi dan asa,
melawan angin kencang,
menuju horizon kebangkitan yang dijanjikan.
Di Bawah Terik Matahari, di Garis Khatulistiwa, 2024
---------------------------------------------------------------
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi tahun 2020. Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
Penulis juga merupakan pendiri dan kepala World Children's Literature Community (WCLC); POETRY-PEN International Community; Komunitas Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat (PPIPM). Selain itu, ia aktif sebagai anggota Asosiasi Penulis Satu Pena Sumatera Barat sejak tahun 2022, dan terlibat dengan Asosiasi Penulis Victoria - Australia, anggota Hongkong ACC International Writers Community.
2.28K
132
2. Character Traits to Apply in Business: The character traits that should be applied in starting and running this business include courage, passion, and resilience. Courage is essential for standing up against injustice and advocating for change, even in the face of opposition. Passion is important for inspiring others and driving the mission of the organization, as it fuels the commitment to social justice and community empowerment. Lastly, resilience is crucial for navigating the challenges that come with activism and advocacy work, allowing the organization to persist in its efforts to create meaningful change, much like the unwavering hope and determination expressed in the poem. Jesica Imelda Pasaribu. 24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM
Selembar kertas menerima mahkota,
tapi kami adalah arus tak terbendung,
mengalir dalam pelukan waktu,
menuntut perubahan di tengah kebisingan.
Puisi ini menggambarkan semangat perlawanan dan dinamika perubahan. "Selembar kertas menerima mahkota" melambangkan penghormatan simbolis atau penghargaan formal yang bersifat statis, namun penulis menegaskan bahwa mereka adalah kekuatan yang hidup dan terus bergerak, seperti arus yang tak dapat dibendung. Dengan mengalir seiring waktu, mereka menggambarkan perjuangan untuk menciptakan perubahan nyata, menantang ketenangan palsu di tengah kebisingan dunia. Puisi ini menekankan bahwa perubahan sejati lahir dari aksi dan keteguhan, bukan sekadar pengakuan simbolis.
Elsen Agustina Sigalingging - JD I-E TRANS JM9-10 NKall21 LM
Meaning of the Poem: The poem captures the essence of hope, resistance, and the fight for justice in the face of political and social challenges. It expresses the voices of the people rising together, demanding change and equality. The imagery of light, waves, and storms conveys the power of unity and the relentless pursuit of justice, despite the barriers and promises that often go unfulfilled.
Favorite Line/Stanza:
"Hari ini, kita bukan sekadar penonton,
kita adalah penyair,
mengukir puisi di atas langit,
menyatukan harapan dalam satu suara,"
This stanza powerfully portrays the people as active participants, not mere spectators. It highlights the role of individuals in shaping their own futures, creating a collective vision for change.
Business Idea: A platform or movement that empowers people to engage in civic activism and social justice through art, poetry, and creative expression. It could organize workshops, events, and campaigns where individuals can use their voices and talents to inspire societal change, connecting artists, activists, and communities to strengthen collective action.
To me, these poems express resilience, hope, and the boundless potential of the human spirit, even when faced with limitations and adversities.
Second Comment:
I deeply connect with the line "Kami adalah bunga yang tumbuh dari perut bebatuan, menari di bawah cambukan angin, tertawa di antara duri," as it symbolizes strength and the ability to thrive in challenging conditions.
Third Comment:
One business idea inspired by these poems is creating a sustainable lifestyle brand that empowers communities, using nature-inspired designs and storytelling to celebrate resilience and hope.
Jeni Fitria 22018125
The poem speaks of passionate pursuit for justice, change, and hope. It captures the determination of voices rising against oppression, demanding transformation in a world often overshadowed by inequality. It symbolizes resilience and the relentless drive for progress, uniting people in the quest for a better future.
2. Which line/stanza do you like very much?
"Hari ini, kita bukan sekadar penonton, kita adalah penyair, mengukir puisi di atas langit."
3. What is one of the business ideas that comes to your mind after reading the poem?
A social movement platform or organization that empowers individuals to advocate for justice, create social change, and amplify their voices, helping people come together to make a lasting impact in their communities.
Radiah (24 JD EPR ST4-6 NK? 23 LM