LIDAH LRAKYAT.COM - Dalam semangat memperingati Dies Natalis, Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Timor (Unimor) menggelar kegiatan Kemah Kerja Bakti Dosen dan Mahasiswa (KKBDM) selama tiga hari berturut-turut, yakni Kamis (12/06/2025) hingga Sabtu (14/06/2025). Kegiatan ini dipusatkan di SMP Negeri 1 Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi aktif antara dosen, mahasiswa, alumni, serta masyarakat dan sekolah setempat. Selain menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat, KKBDM juga menjadi ruang pembelajaran nyata yang mengintegrasikan teori, praktik, dan nilai-nilai sosial dalam pendidikan.

Ketua panitia kegiatan, Robert Abi, mengungkapkan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh Program Studi untuk menyelenggarakan kegiatan ini menjadi pengalaman berharga. “Kami merasa sangat bersyukur karena bisa belajar langsung bagaimana menyusun dan mengelola sebuah kegiatan secara mandiri, tentu dengan bimbingan dan dukungan dari dosen serta HIMPROSMA. Ini bukan hanya soal matematika, tetapi tentang tanggung jawab, kerja sama, dan kepemimpinan,” ungkapnya.

Selama tiga hari, mahasiswa dan dosen menjalankan sejumlah kegiatan di antaranya pameran alat peraga matematika yang menarik perhatian siswa dan guru, sosialisasi program studi kepada masyarakat, serta pagelaran seni yang menampilkan potensi kreativitas mahasiswa.

Ketua HIMPROSMA (Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika), Silvester Faentaono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan program tahunan organisasi mahasiswa. “Setiap tahun kami menyusun konsep kegiatan yang berbeda. Tahun ini, kami memilih Kecamatan Insana sebagai lokasi utama karena kami percaya penting untuk menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum banyak tersentuh program kampus secara langsung. Harapannya, masyarakat mengenal lebih dekat Prodi Matematika dan mahasiswa mendapat pengalaman lintas konteks,” katanya.

Yang menarik, KKBDM kali ini juga dihadiri oleh dua perwakilan alumni Prodi Matematika, yakni Remigius Ua dan Oktovianus R. Sikas, yang turut memberikan semangat kepada adik-adik mahasiswa. Dalam kesaksiannya, Remigius mengatakan bahwa keterlibatan alumni dalam kegiatan ini menjadi bentuk dukungan moral dan nyata untuk mahasiswa. “Saya melihat ini sebagai kegiatan strategis yang bukan hanya membentuk karakter, tapi juga membangun jaringan antara kampus, alumni, dan masyarakat. Kami sebagai alumni sangat mengapresiasi kegiatan ini dan siap mendukung jika kegiatan seperti ini terus dilanjutkan,” ujarnya.

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Cecilia Novianti Salsinha, S.Si., M.Sc., hadir bersama beberapa dosen, termasuk Dofri Bone, dan menyampaikan bahwa KKBDM menjadi media edukatif yang penting. “Ini adalah momen pembelajaran yang nyata. Mahasiswa bisa belajar mempresentasikan ide, menyentuh masyarakat secara langsung, serta menunjukkan bahwa matematika bukan sekadar angka, tapi juga alat untuk berkontribusi sosial,” terang Cecilia.

Di sisi lain, pihak sekolah juga menyambut hangat kegiatan ini. Kepala SMP Negeri 1 Insana, Henderikus Amfotis, S.Pd., mengaku sangat terbantu dan merasa bangga karena sekolahnya dipilih sebagai lokasi kegiatan. “Kegiatan ini sangat berkesan. Guru dan siswa kami mendapatkan banyak inspirasi dari mahasiswa dan dosen Unimor. Ini bukan hanya memberi wawasan baru, tapi juga membangun relasi yang kuat antara sekolah dan perguruan tinggi. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan tidak hanya dari Prodi Matematika, tetapi juga dari prodi-prodi lain di Unimor,” ujarnya.

Tak hanya kegiatan formal, interaksi antar mahasiswa dan siswa SMP juga membawa kesan tersendiri. Mereka berbagi cerita, bermain alat peraga, bahkan ikut serta dalam pementasan seni. Keakraban ini menjadi simbol bahwa pendidikan yang membumi akan lebih mudah diterima dan memberi dampak luas.

KKBDM Prodi Matematika Unimor di Kecamatan Insana menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat menyentuh akar rumput dengan pendekatan kolaboratif, reflektif, dan inspiratif. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi terus berkembang menjadi gerakan pengabdian yang membentuk generasi pendidik yang profesional, peka sosial, dan berjiwa kepemimpinan(Red)